Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m
Bookmark
Kalimat apa saja yang anda kehendaki (ketika tersorot oleh kursor)

Eross Candra Gitaris Sheila on 7 | Biodata & Profil

Biodata & Profil Personil Sheila on 7 Eross 'my Sephia'

Eross Candra atau yang biasa dipanggil Eross adalah seorang pria kelahiran Yogyakarta, 3 Juli 1979 ia berprofesi sebagai musisi. Eross merupakan anggota dari grup musik Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari band Sheila on 7. Eross adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan mempunyai hobi kesenian.

Kita, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, J.A.P, Sephia, Tunggu Aku di Jakarta, dan Bila Kau Tak Disampingku adalah sedikit dari lagu-lagu hit yang Eross Candra ciptakan di awal kemunculan band asal Yogyakarta ini.
Sheila on 7 - adalah salah satu grup musik populer Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 di Yogyakarta. Grup yang beranggotakan Duta (Akhdiyat Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra, gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah, bass), serta Brian (Brian Kresna Putro, drum) ini pada awalnya bernama "Sheila" (bahasa Celtic: musikal). Kata "Gank" kemudian ditambahkan sehingga menjadi "Sheila Gank". Kata inipun akhirnya diubah menjadi "on 7", yang diambil dari tujuh tangga nada dalam musik.
 Saat kecil, laki-laki kelahiran Yogyakarta, 3 Juli 1979 ini sangat dekat dengan musik. Orang tuanya bercerai tapi selalu mendukung Eross dalam bermusik. Ibunya seorang penyayi rock yang kerap menyanyikan lagu Bon Jovi. "Dia number one fan-ku," ujar sulung dari empat bersaudara ini.

Di saat anak-anak seusianya bernyanyi "Cicak Cicak Di Dinding", Eross malah bersenandung "Semut Hitam" dari God Bless. Yang lain gambar pemandangan, ia membuat cover album God Bless. Ayahnya, pembalap motorcross, sempat membelikannya gitar klasik di ulang tahunnya yang ke-13. "Mereknya Kawasaki," katanya sambil tertawa.

Ia belajar memainkan gitar sendiri. Awalnya dengan mengikuti gerakan Ian Antono, gitaris God Bless. Pokoknya gaya dulu, bunyinya sama atau tidak menyusul kemudian, prinsipnya kala itu.

Dari kakek pihak ayah, Eross mendapat akses memainkan gitar elektrik Teisco. Ukurannya tidak standar. Jadi, seberapa kuat usahanya mengikuti sebuah irama lagu, tak akan pernah sama.
Eross Candra Gitaris Sheila on 7 | Biodata & Profil

Cita-cita Eross Sheila on 7 menjadi musisi Profesional

Kalau sudah suka, Eross mengaku akan gas poll. Walaupun peralatannya minim, namun ia membuktikan diri bisa memainkan gitar dengan baik. Beberapa festival ia menangkan saat usia sekolah. Masuk Sheila on 7, kemampuannya berkembang menjadi pencipta lagu.

Saat saya lulus SMA, saya dan anak-anak Sheila on 7 buat demo lagu. Pertama membuat demo itu kelas 1 SMA, dan zaman itu di tahun 1998 trennya adalah membuat demo musik dan dibawa ke Jakarta – itulah yang kami lakukan.

Kami bawa lagu-lagu yang kami rekam sebagai demo dan kemudian dibawa ke Jakarta. Dari situ saya dan anak-anak sudah diskusi, kalau demo pertama tidak diterima kita akan mencoba demo kedua, ketiga dan seterusnya.

Jadi dari awal setelah lulus SMA, secara jalan pikir, secara mengambil keputusan, kami sudah seperti musisi yang profesional. Yakni tidak ada opsi lain selain bermain musik. Mungkin baru setahun kemudian baru menghasilkan, sebelum-sebelumnya masih tampil di kafe-kafe lokal.

Kami secara tim memilih menjadi musisi profesional setelah tanda tangan kontrak. Di situ ada hak dan kewajiban, dan itu memposisikan kita menjadi musisi yang profesional dan tidak memberi ruang untuk kehidupan akademis kami, dan itu terjadi saat kita masih umur 19 tahun.
Jika kita sudah digariskan menjadi musisi, ya sudah, berkarya segenap hati saja. Mau musik itu didengarkan secara dibayar atau tidak, itu urusan lain.
Jika ada yang bilang Sheila on 7 menjual jutaan copy dan belum ada band sebelumnya yang mencapai itu, saya sebenarnya tidak terlalu yakin. Mungkin sebelumnya sudah ada, tetapi dulu sistem royalti belum diterapkan.

Yang saya tahu, Sheila on 7 saat itu bersama Sony Music Indonesia, dan mereka termasuk label yang dari awalnya menerapkan sistem royalti. Sony Music ‘kan perusahaan internasional, jadi mungkin sebagian besar harus mengikuti peraturan internasional. Dulu saya sering dengar beberapa musisi di Indonesia masih dibayar flat rate, yang berarti dibayar besar di muka, mau laku atau tidak, dibayar tetap segitu.

Tetapi soal esensi sebagai musisi itu tidak berpengaruh, ada jualan fisik atau digital, kami tetap main musik karena kami senang. Ketika kami manggung, itu seperti terapi juga. Secara naifnya berbicara, kami have fun saja dan lalu dibayar. Namun secara realistis kan harus dipikir lebih panjang lagi, ada kru, ada produksi dan sebagainya, dan itu yang harus dipikirkan agar manggung Sheila on 7 tetap balance dengan realitanya.

Apapun itu, kami senang menjadi seorang musisi, terkadang saat kami sedang di restoran dan di sana ada alat musik, tanpa disuruh kami akan tetap main saja, entah Duta jadi memainkan drum, saya jadi memainkan piano, pokoknya itu sudah basic kami, yaitu menjadi seorang musisi.
Secara kuantitas saya tidak bisa main musik seperti dulu lagi. Tapi secara kualitas saya jamin lebih bagus
 Zaman keemasan Sheila on 7 mungkin sudah lewat. Eross mengakui hal itu. Terdengar klise, tapi para personil sekarang berkomitmen untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga. Mereka manggung hanya saat akhir pekan.

Tak ada lagi jadwal tur yang padat atau dikejar-kejar target untuk membuat single dan album baru. Ia bisa bekerja dengan efisien, termasuk ketika menciptakan lagu. Tapi ia mengakui, mencari angle baru ternyata tak mudah baginya. "Enggak akan menarik kalau saya menulis lagu soal bagaimana petugas PLN menagih listrik," ujar Eross tertawa.

Ia tak pernah merasa bosan bermain musik. Sampai sekarang Eross mengaku selalu bersemangat untuk manggung. Bahkan di pikirannya, tak masalah tidak dibayar, asal bisa tampil dan menghibur Sheilagank. Tentu saja hal ini hanya ada dalam benaknya.

Yang membuatnya sedih hanya ketika harus meninggalkan istri (Sarah Diorita) dan anaknya (El Pitu Candra) di Yogyakarta. "Tapi begitu ketemu mereka di bandara, langsung seneng lagi. Itu golden moment-nya," ujar Eross.

 

 Berikut biodata lengkap Eross:

Nama:Eross Candra
Nama Panggilan:Eross
Istri:Sarah Diorita
Anak:El Pitu Candra
Band:Sheila On 7
Posisi:Guitarist
Tempat/Tanggal Lahir:Yogyakarta, 3 Juli 1979
Pendidikan:SD Percobaan I Yogyakarta
SMP 13 Yogyakarta
SMA Muhammadiyah I Yogyakarta
Tinggi:170 cm
Berat:54 kg
Agama:Islam
Hobby:Musik, Vintage Guitar
Warna Fave:Merah
Motto:Jalan Terus, waras sak lawasee..
Web Official:http://www.sheilaon7.com/eross
Instagram:http://instagram.com/erosscandra
Post a Comment

Post a Comment